Orang yang tidur sampai tidak shalat berarti telah dikencingi setan

بسم الله الرحمن الرحيم 

كتاب الجمعة

باب إذا نام ولم يصل بال الشيطان في أذنه

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ قَالَ حَدَّثَنَا مَنْصُورٌ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ ذُكِرَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ فَقِيلَ مَا زَالَ نَائِمًا حَتَّى أَصْبَحَ مَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ فَقَالَ بَالَ الشَّيْطَانُ فِي أُذُنِهِ (رواه البخاري)

البخاري : أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة الجعفري البخاري

Artinya:

Dari 'Abdullah bin Mas'ud (w. 32 H) r.a. berkata: Diceritakan kepada Nabi Saw, tentang seseorang yang dia terus tertidur sampai pagi hari hingga tidak mengerjakan shalat. Maka Nabi Saw, bersabda: "Setan telah mengencingi orang itu pada telinganya".

H.R Al-Bukhari (194 H - 256 H) 62 Tahun

Istifadah:

Hadis ini sangatlah jelas secara tekstual yaitu ketika ada seseorang yang tertidur sampai ia tidak mengerjakan salat, maka sabda Nabi Saw, orang tersebut sudah dikencingi telinganya oleh setan. Salat dalam hadis ini yaitu salat fardhu subuh.

Menurut Imam Ibnu Hajar mengatakan dalam kitab Fath al-Bari bahwa ada beberapa pendapat ulama mengenai makna hadis ini. 

Pertama, ada ulama yang mengatakan hal ini merupakan kinayah dari perbuatan setan untuk menutup telinga orang  yang ketiduran sehingga ia tidak mendengar adzan. 

Kedua, makna hadis ini adalah setan telah menguasai diri orang tersebut sehingga seakan-akan ia seperti kamar mandi yang diperuntukan buang air kecil. 

Ketiga, ada yang memaknai hadis ini bahwa orang tersebut dianggap remeh oleh setan sehingga ia mengencinginya.

Keempat, bahwa setan kencing sebagaimana umumnya manusia. Karena ssetan pun makan dan minum. Maka bisa saja kencing tersebut dipahami dengan makna yang sebenarnya. 

Hal ini pun menunjukkan kelalaian seseorang terhadap kewajiban salatnya. Maka untuk mencegah hal ini terjadi, sebaiknya perbanyak berdoa sebelum tidur.

Wallahu a'lam

Sumber: Rofiatul Uzma